Preservasi & Konservasi

Preservasi dan Konservasi 2022





Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung telah melaksanakan kegiatan Preservasi dan Konservasi secara offline dan berlokasi di Sawah Kopi Tulungagung pada tanggal 15 Mei 2022 dan diikuti oleh 13 orang yang terdiri dari anggota HMPS IPII sendiri. Kegiatan kali ini mengusung tema “Bersama Kita Rawat, Ramut, Rumat Melestarikan Bahan Pustaka”.

Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung memiliki beberapa inventaris buku. Untuk itu dilakukan upaya untuk menjaga kondisi koleksi buku-buku tersebut agar tetap terjaga dengan baik. Buku-buku yang akan diperbaiki melalui kegiatan ini adalah buku-buku yang memiliki kondisi kurang baik, seperti sampul yang rusak, kertas yang sobek, dimakan rayap, maupun kondisi lainnya.

Sebagian buku yang rusak sangat disayangkan apabila tetap dibiarkan, hal itu akan menjadikan buku akan semakin parah kondisinya. Sehingga  baiknya jika kita perbaiki buku tersebut agar kandungan isi dan bentuk fisik buku tersebut tetap terjaga. Perawatan buku ini kami kemas dalam kegiatan Preservasi dan Konservasi.

Preservasi adalah upaya untuk memberikan perlindungan terhadap bahan pustaka dari kepunahan dan kerusakan. Preservasi merupakan kegiatan untuk melestarikan bahan perpustakaan yang mencakup semua pertimbangan manajerial. Sedangkan konservasi adalah upaya mengawetkan bahan pustaka dari kerusakan dan kehancuran.

Kegiatan ini diawali dengan melihat kondisi buku, kemudian buku dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan keadaan buku tersebut. Buku yang masih baik akan disisihkan dan dan langsung disimpan. Sedangkan buku yang memiliki kerusakan akan diperbaiki sesuai dengan kondisi buku sebagai upaya pencegahan untuk melindungi bahan pustaka dari kerusakan.

Sampul buku yang sudah robek akan di ganti dengan sampul plastik yang baru. Pada proses ini memerlukan beberapa alat dan bahan seperti sampul plastik, gunting, cutter,  dan selotip. Selanjutnya jika ada lembaran buku yang sudah terputus akan direkatkan dengan selotip agar kertas tidak hilang. Selain dengan selotip perekatan buku dapat dilakukan dengan ditambal dan dijahit sesuai dengan kondisi buku.

Buku yang sudah disampul ulang akan terlihat lebih rapi. Dengan penyampulan dan perbaikan buku akan melindungi fisik buku dari kerusakan. Bentuk fisik buku yang terjaga secara otomatis akan melindungi kandungan isi buku tersebut. Dengan demikian, buku atau bahan pustaka tetap akan terjaga nilai dan manfaatnya dalam jangka waktu yang panjang.

Seorang tokoh bernama Joseph Addison mengatakan bahwa buku adalah warisan yang ditinggalkan oleh jenius besar bagi umat manusia, yang diturunkan dari generasi ke generasi sebagai hadiah kepada anak cucu yang belum lahir. Maka dari itu mari bersama kita rawat, ramut, rumat melestarikan bahan pustaka. Belajar dari catatan masa lalu, untuk dipelajari dan dikembangkan kini dan masa yang akan datang.

Comments

Popular posts from this blog

MUSTA (Musyawarah Tahunan)

EKSPEDISI VOL 1

LAPAK BACA VOL 2